Perkembangan Investor di Pasar Modal Syariah Terus Meningkat

WORKSHOPKepala Unit Pengembangan Produk Syariah Pasar Modal Bursa Efek Indonesia (BEI) Kalsel, Yunan Akbar saat pemaparan materi - Foto Istimewa


HABARDIGITAL.COM, BANJARMASIN - Perkembangan investor di Pasar Modal Syariah saat ini per September 2024 di Indonesia sudah sebanyak 158.499 investor.

Hal tersebut membuktikan tidak hanya pasar modal konvensional yang makin berkembang pesat namun dalam empat tahun terakhir ini pasar modal syariah juga menjadi pilihan bagi umat Islam di Tanah Air dalam berinvestasi.

BACA JUGA: Pemprov Kalsel Apresiasi Arutmin Borneo Run 2024

Kepala Unit Pengembangan Produk Syariah Pasar Modal Bursa Efek Indonesia (BEI) Kalsel, Yunan Akbar, mengatakan dalam paparanya perkembangannya juga mengalami tren peningkatan setiap tahun. 

"Angka tersebut melejit pesat dari empat tahun lalu atau pada 2020 yang jumlah investornya 85.891," jelasnya.

Lebih jauh Yunan menjelaskan, saat ini investor syariah aktif mencapai 24.236 dengan nilai transaksi Rp3,7 triliun, volume transaksi Rp10,2 miliar, dan frekuensi transaksi 1.153. 

"Khusus di Kalsel, jumlah investornya mencapai 1.919, dengan nilai transaksi investor syariah 50.161," katanya.

Ia pun optimis perkembangan pasar modal syariah, khususnya di Kalsel akan semakin bagus. Dan tentunya, jumlah investornya juga akan mengalami kenaikan beberapa tahun ke depan. Apalagi, pada pasar modal syariah, investor juga bisa beramaliah melalui fitur wakaf saham, zakat saham, sedekah saham, reksa dana wakaf, CWLS, dan wakaf sukuk.

BACA JUGA: Jasa Raharja Raih Penghargaan "Indonesia Best Social Insurance 2024" atas Stabilitas dan Kualitas Pelayanan

"Contoh wakaf saham yang merupakan investasi, sekaligus gerakan beramal. Kita bisa investasi di saham syariah dan sekaligus berdonasi untuk kebaikan umat. Keuntungan dari saham yang  diwakafkan adalah bisa digunakan untuk berbagai kegiatan sosial. Seperti membangun Masjid, sekolah, atau rumah sakit," pungkasnya. (net/ak)

Lebih baru Lebih lama