Winardi Sethiono Terpilih Sebagai Ketua DPP APINDO Kalsel periode 2024 – 2029

PELANTIKAN: Winardi Sethiono resmi dilantik dan dikukuhkan sebagai Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Provinsi Kalimantan Selatan periode 2024-2029 - Foto Istimewa


HABARDIGITAL.COM, BANJARMASIN - DPP APINDO Kalimantan Selatan menggelar Musyawarah Provinsi (Musprov) dan Seminar di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin bertema “Mendorong Peningkatan Investasi di Kalimantan Selatan sebagai Penyangga IKN demi terwujudnya Pemerataan Ekonomi serta Hubungan Industrial yang Harmonis dan Berkeadilan”, Rabu (18/9/2024). 

Dalam Musprov tersebut, Winardi Sethiono terpilih sebagai Ketua DPP APINDO Kalimantan Selatan periode 2024 – 2029. 

Hadir dalam Musprov, diantaranya Staf Ahli Gubernur Bidang Kebijakan Publik dan Pembangunan Agus Dian Noor, Ketua Umum APINDO Shinta W. Kamdani, Wakil Ketua Umum APINDO Eddy Hussy, Ketua Bidang Organisasi APINDO Anthony Hilman, Deputi Bidang Pendanaan & Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) DR. Agung Wicaksono, Rektor Universitas Lambung Mangkurat Prof. DR. Ahmad Alim Bachri, SE., M.Si.

BACA JUGA: Pelindo Transformasi Layanan Operasional dan Struktur Bisnis

Setelah resmi dilantik dan dikukuhkan sebagai Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Provinsi Kalimantan Selatan periode 2024-2029, dalam sambutannya, Winardi menegaskan komitmennya untuk menjalankan peran APINDO di Kalsel melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah serta para pengusaha dan investor. 

“Sesuai arahan Ketua Umum, kami akan berusaha sekuat tenaga untuk menjalankan roda organisasi  APINDO Kalimantan Selatan. Langkah pertama kami adalah menyusun rencana strategis yang mencakup peningkatan lapangan kerja dan memperbesar investasi di wilayah ini,” jelasnya. 

Winardi menekankan pentingnya peran Kalimantan Selatan sebagai penyangga utama bagi Ibu Kota Negara (IKN) yang baru. Menurutnya, peluang besar ini harus dioptimalkan sebaik mungkin untuk menarik investor ke daerah, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. 

“Posisi Kalimantan Selatan sebagai penyangga IKN harus menjadi perhatian kita bersama. Dengan dukungan dari semua pihak, kami optimistis bisa menggerakkan lebih banyak investasi ke daerah ini,” tambahnya. Kami akan mengupayakan bagaimana caranya agar investor luar bisa masuk dan berinvestasi di Banua. Ini adalah tantangan sekaligus peluang besar bagi kita untuk membangun daerah dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” ujarnya. 

Sementara itu, dalam sambutannya, Agus mengatakan, APINDO memiliki fungsi strategis sebagai wadah yang menaungi  para pengusaha di Indonesia serta menjembatani komunikasi dan kerjasama dengan pemerintah. Menurut Agus, APINDO bergerak secara kolaboratif dengan pemerintah, dalam hal mendorong pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan kepentingan nasional. 

Agus menambahkan, sepak terjang APINDO di Kalimantan Selatan juga tidak kalah penting, di mana sejumlah isu strategis membutuhkan keterlibatan mitra strategis dari kalangan pengusaha, seperti misalnya percepatan penanganan Stunting, upaya mendorong kemajuan UMKM, hingga pembangunan di bidang lingkungan. 

”Untuk itu, saya mendukung  gelaran  musyawarah  provinsi DPP APINDO Kalimantan Selatan. Saya berharap, bapak/ibu dewan pengurus dapat menguatkan solidaritas dan kekompakan di tubuh internal, serta mencanangkan  langkah-langkah untuk mendorong kemajuan banua di banyak sektor,” terang Agus.  

Pada kesempatan tersebut, Shinta mengungkapkan, sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur, maka Kalimantan Selatan memiliki peran strategis yang sangat penting. Sebagai provinsi tetangga, Kalsel diharapkan menjadi salah satu wilayah penopang utama dalam menyediakan berbagai kebutuhan, mulai dari infrastruktur hingga penyediaan barang dan jasa. Potensi ini harus dioptimalkan melalui peningkatan investasi.  

Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi di Kalimantan Selatan pada tahun 2023 mencapai Rp 18,3 triliun, sebuah angka yang membanggakan namun masih bisa ditingkatkan lagi. Dengan mendongkrak investasi di sektor-sektor prioritas, kita dapat memastikan bahwa Kalimantan Selatan tidak hanya menjadi penyangga IKN, tetapi juga menjadi motor pertumbuhan ekonomi di kawasan Indonesia bagian timur. 

Shinta menambahkan APINDO terus bergerak dimana dalam roadmap perekonomian APINDO, terdapat 5 prioritas dalam reformasi struktural, yaitu:  

1) Kepastian hukum serta perbaikan kelembagaan dan koordinasi.  

2) Kebijakan terkait peran teknologi dan sdm untuk mendukung lompatan produktivitas.  

3) Optimalisasi kebijakan industri, perdagangan, investasi, dan persaingan yang sehat. 

4) Adopsi esg oleh bisnis dan mengembangkan industri hijau.  

5) Keberadaan infrastruktur, transisi energi, dan tersedianya darana dan prasarana digital 

BACA JUGA: Gelar Musprov VIII, Apindo Kalsel Gali Dampak Positif Pembangunan IKN

APINDO, sebagai organisasi yang mewakili pengusaha di Indonesia, memiliki peran strategis dalam mewujudkan hubungan industrial yang harmonis dan berkelanjutan.

Deputi bidang pendanaan dan investasi otorita IKN Dr Agung Wicaksono yang juga menjadi pembicara menegaskan, sekarang ini Kalimantan menjadi pusat ekonomi baru Indonesia. 

"Ibu kota Nusantara menawarkan peluang investasi yang tak tertandingi untuk masa depan Indonesia," ungkapnya. 

Tak terkecuali untuk Kalsel, peluang investasi sangat terbuka di Kalimantan Selatan sebagai daerah penyangga IKN, salah satunya sebagai gerbang logistik IKN. 

Musyawarah Provinsi ke-VIII APINDO Kalimantan Selatan ini menjadi momentum penting bagi para pengusaha di Kalsel untuk memperkuat posisinya dalam mendukung pembangunan nasional, terutama terkait pengembangan IKN dan dampaknya terhadap wilayah-wilayah sekitarnya. (fs/ak)

Lebih baru Lebih lama