Habar Digital

BI Kalsel dan Pemprov Menggelar Pamor Borneo 2024, Banyak Acara Disuguhkan

BINCANG Bincang Bareng Media Bank Indonesia Kalsel - Foto Do


HABARDIGITAL.COM, BANJARMASIN – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar acara tahunan bergengsi, Pamor Borneo 2024. 

“Upaya memperkuat pertumbuhan ekonomi  Kalimantan Selatan (Kalsel) yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Fadjar Majardi Kepala Perwakilan BI Kalsel, dalam Bincang Bareng Media, Kamis (8/8/2024).

Ia menyebut, acara berlangsung 10-14 Agustus 2024 di Duta Mall Banjarmasin dengan mengusung tema “Innovative Pathways: Driving South Borneo Economic Development with Trade, Tourism, and Investment.”

Menurutnya, Pamor Borneo adalah acara yang telah menjadi agenda tahunan sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2020.

BACA JUGA: Sejarah! Pertama Kalinya Indonesia Raih Emas Olimpiade di Cabang Angkat Besi

“Acara ini dirancang untuk menjadi platform strategis dalam meningkatkan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) daerah, mempromosikan potensi pariwisata lokal, serta mempercepat implementasi proyek investasi unggulan,” ucapnya.

Bahkan, sambungnya, Pamor Borneo 2024 menjadi bagian integral dari strategi pengembangan ekonomi Kalimantan Selatan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kontribusi daerah terhadap perekonomian nasional dan global.

Acara tahun ini bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-74 Provinsi Kalimantan Selatan dan mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia Aja (Gernas BBI-BWI).

“Dengan fokus pada tiga pilar utama perdagangan, pariwisata, dan investasi. Pamor Borneo 2024 bertujuan untuk menciptakan dampak positif yang luas bagi masyarakat dan perekonomian Kalimantan Selatan (Kalsel),” jelasnya.

Kegiatan mencakup, Showcasing Produk UMKM dan Pariwisata. Pameran Produk UMKM, Acara ini akan menampilkan produk unggulan dari 20 UMKM terbaik di Kalimantan Selatan (Kalsel). Produk yang dipamerkan mencakup berbagai sektor, seperti kriya, fesyen, dan olahan makanan dan minuman (mamin). Pameran ini bertujuan untuk memberikan platform bagi UMKM untuk memperkenalkan produk mereka ke pasar yang lebih luas, termasuk peluang ekspor.

Promosi Destinasi Wisata, Pamor Borneo 2024 juga akan mempromosikan destinasi wisata unggulan, terutama Geopark Meratus, yang saat ini merupakan kandidat UNESCO Global Geopark. Pengunjung akan mendapatkan kesempatan untuk mengetahui lebih lanjut tentang kekayaan geologi, keanekaragaman hayati, dan keragaman budaya di kawasan tersebut.

Pagelaran Busana Sasirangan: Sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya, acara ini akan menampilkan pagelaran busana Sasirangan, yang merupakan warisan budaya khas daerah Kalimantan Selatan (Kalsel). 

Kemudian, sambungnya, Sosialisasi dan Edukasi. Peningkatan Literasi Ekspor, Dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai perluasan pasar ekspor, akan diadakan sesi sosialisasi dan edukasi yang membahas strategi dan peluang untuk memasuki pasar internasional.

Literasi Keuangan Inklusif dan Syariah, Edukasi mengenai literasi keuangan inklusif dan syariah akan membantu pelaku usaha dan masyarakat memahami berbagai pilihan pembiayaan dan pengelolaan keuangan.

Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan, Kegiatan ini juga akan mencakup edukasi mengenai pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, guna memastikan bahwa pertumbuhan sektor pariwisata tidak hanya meningkatkan ekonomi tetapi juga melindungi lingkungan dan budaya lokal. Selain itu, paparnya, juga digelar Pertemuan One-on-One Meeting dengan Investor. Pertemuan dengan Project Owner, Sebanyak 8 project owner akan berkesempatan untuk bertemu secara langsung dengan pelaku usaha nasional dan calon investor potensial dari 10 negara. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas proyek investasi yang dihasilkan dari IPRO Challenge/I-CHANGE dan mendiskusikan potensi investasi unggulan di Kalimantan Selatan.

South Investment Forum 2024, Sebagai bagian dari acara, akan diadakan South Investment Forum 2024, yang akan menyajikan informasi terkini mengenai perkembangan ekonomi dan potensi investasi di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara berbagai pemangku kepentingan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat Kalimantan Selatan.

Tak kalah penting, ungkapnya, Pekan QRIS Nasional 2024 (PQN). Sebagai bagian dari rangkaian acara Pamor Borneo, akan diselenggarakan Pekan QRIS Nasional (PQN) 2024. PQN bertujuan untuk memperluas akseptasi QRIS sebagai metode pembayaran digital di Kalimantan Selatan (Kalsel). Acara ini akan berlangsung dari 12 hingga 18 Agustus 2024 di 46 Kantor Perwakilan Bank Indonesia di seluruh Indonesia, termasuk Kalimantan Selatan. Tema PQN 2024 adalah “Pakai QRIS untuk Indonesia Maju. QRISnya Satu, Menangnya Banyak!”. 

Kegiatan ini melibatkan onboarding pengguna dan merchant, edukasi tentang manfaat dan keamanan QRIS, serta berbagai perlombaan dan hiburan yang menarik.

BACA JUGA: Sangat Berpotensial, PBB Resmi Merapat Dukung Yamin-Nanda

Hingga, tuturnya, adanya Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (FERBI) 2024. Selain itu, Pamor Borneo 2024 juga akan disinergikan dengan Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (FERBI) 2024, yang akan diadakan pada 16 hingga 18 Agustus 2024 di Istora Senayan, Jakarta. FERBI 2024 mengusung tema “Rupiah Ambassador of Indonesia” dan bertujuan untuk menumbuhkan semangat kebangsaan dan rasa cinta tanah air melalui berbagai kegiatan seperti CBP Rupiah Championship, Program Pejuang Rupiah, dan edukasi mengenai Cinta Bangga Pake Rupiah (CBP Rupiah). FERBI juga akan menyasar berbagai lapisan masyarakat, termasuk anak-anak, mahasiswa, tenaga pendidik, dan ibu rumah tangga.Pamor Borneo 2024 diharapkan dapat memperkuat sinergi antara berbagai pemangku kepentingan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Kami optimis bahwa acara ini akan menjadi platform penting dalam mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh pelaku ekonomi di Kalimantan Selatan (Kalsel).” imbuh Fadjar Majardi. (bi/ak)

Lebih baru Lebih lama