LAYANAN: LAKASI (Layanan Kas Keliling Susur Sungai) dengan perahu motor - Foto Dok BI |
HABARDIGITAL.COM, BANJARMASIN - Banjarmasin Kota Seribu Sungai. Julukan yang tidak semua kota bisa memilikinya. Sungai merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Kota Banjarmasin. Sungai Martapura merupakan salah satu sungai besar yang melewati kota tersebut. Berhulu dari Kota Martapura dan bermuara di Kota Banjarmasin, sungai Cina nama lainnya memiliki total panjang adalah 600 km. Tentu bukan tanpa alasan, nama sungai Cina disematkan karena pada zaman dahulu banyak aktivitas pedagang di sepanjang sungai ini. Jumlah penduduk yang tinggal di bantaran sungai Martapura berkisar sebanyak 13.234 jiwa. Berdasar pada histori dan tingginya jumlah penduduk yang tinggal di bantaran sungai Martapura, maka sangat tepat Bank Indonesia telah mengambil kebijakan membuka layanan penukaran uang di wilayah perairan sungai Martapura.
LAKASI (Layanan Kas Keliling Susur Sungai) merupakan sebuah layanan prima yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia Provinsi Kalimantan kepada masyarakat yang tinggal sekaligus melakukan aktivitas ekonomi di sepanjang bantara sungai Martapura. Layanan yang diinisiasi dari begitu berharganya nilai sejarah bahwa peradaban di Provinsi Kalimantan Selatan khususnya Kota Banjarmasin bermula dari berbagai aktivitas di sungai. Bukan hanya sebagai upaya melestarikan sejarah awal mula peradaban di Kota Banjarmasin, namun juga sebagai edukasi sekaligus adaptasi layanan terhadap kondisi geografi dan demograsi. Tujuan kegiatan LAKASI adalah sebagai upaya memenuhi kebutuhan uang Rupiah masyarakat di bantaran sungai dengan nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu dan dalam kondisi layak edar. Selain itu juga sebagai upaya menjalankan kebijakan clean money policy.
Kegiatan LAKASI telah dilakukan sebanyak dua kali pada bulan Ramadhan tahun 2024. Bermodalkan moda transportasi perahu bermotor (baca:klotok), dua pegawai Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan didampingi dua anggota Brimob bersenjata lengkap mengawal kegiatan LAKASI di Sungai Martapura. Dimulai dari dermaga Patung Bekantan sebagai titik awal, petugas Kegiatan LAKASI naik perahu bermotor menuju lokasi pertama yaitu Kampung Biru. Kampung Biru merupakan kawasan perkampungan yang seluruh atap dan dinding rumah diberi warna biru. Tujuan dibangun Kampung biru bukan hanya untuk menata pemukiman di bantaran sungai Martapura, namun juga sebagai upaya menghidupkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang berdampak pada menjadi destinasi wisata.
Setiba di lokasi Kampung Biru, petugas kegiatan LAKASI disambut dengan ramainya masyarakat. Bukan hanya oleh masyarakat yang telah mengenal kegiatan LAKASI, namun juga oleh kalangan yang ingin melihat bahkan bertanya terkait kebijakan Bank Indonesia, khususnya tentang uang Rupiah. Disaat bersamaan tersebut pula, petugas LAKASI menyampaikan berbagai informasi ringan, singkat namun padat tentang Cinta Bangga Paham Rupiah. Edukasi dikemas semenarik mungkin sampai terlihat seolah tidak tampak menggurui, bahkan tidak jarang diselingi dengan pertanyaan tebak-tebakan. Dengan demikian, kualitas uang dan pengetahuan pemilik uang perlahan akan menjadi lebih baik serta berdampak pada pertumbuhan ekonomi di lingkungan bantaran sungai Martapura. (fas/ak)
Oleh: Fahruddin A.S. (Pelaksana Unit Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia Kalsel)