PEMBUKAAN: Gubernur Kalsel Sahbirin Noor membuka acara secara resmi - Foto Dok |
HABARDIGITAL.COM, BANJARMASIN - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan terus berupaya untuk melakukan literasi keuangan kepada masyarakat, termasuk kepada kaum wanita terutama ibu-ibu rumah tangga.
Terbaru seperti kegiatan women talk yang digelar OJK dengan tema Wanita Cerdas Keuangan Ciptakan Keluarga Sejahtera, yang menghadirkan nara sumber Dr Friderica Widyasari Dewi SE MBA Kepala Eksekutif Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK dan nara sumber kedua adalah Ketua Tim Penggerak PKK Kalsel Hj Raudhatul Jannah yang digelar di Hotel Galaxy, Jumat (13/10/2023)
Kepala OJK Regional 9 Kalimantan Darmansyah menjelaskan, ia sangat bangga karena yang hadir pada kegiatan seminar ini ada 380 wanita dan yang hadir melalui zoom sudah ada 1000 peserta.
"Ini antusias yang begitu besar dan kami sangat apresiasi, kegiatan ini bukan sekedar seminar tapi memastikan wanita dan ibu rumah tangga untuk menciptakan keuangan keluarga yang handal," ungkapnya.
Darmansyah juga mengatakan perempuan memegang peran penting dalam keluarga, selain mendidik anak juga membantu ekonomi keluarga.
Namun saat ini kita dihadapkan tantangan ekonomi, jadi penting bagi wanita memainkan peran aktif mengamankan finansial keluarga.
“Sudah menjadi naluri perempuan untuk membantu para suami, namun dengan tingkat literasi rendah mereka sering berhadapan dengan oknum tidak bertanggung jawab yang membawa petaka keuangan keluarga. Berbagai fenomena penipuan online dan sosial engineering marak di Kalsel yang berpotensi merugikan keuangan keluarga,” paparnya.
Darmansyah mengatakan saat ini Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PAKI) Kalsel tengah menangani tiga kasus penipuan online yakni lain arisan online sistem menurun, pinjaman online ilegal, gesek tunai (Gestun) pay later.
“Sebelumnya sudah ada beberapa tersangka, bahkan ada selebgram yang meng-endorse arisan online. Maraknya penggunaan media sosial menjadi acuan, sehingga banyak orang terpapar informasi yang tidak kredibel apalagi yang mempromosikan itu public figure,” beber Darmansyah.
Banyak pula aduan ke OJK adanya kasus terjebak kejahatan social engineering, yaitu oknum penipu yang menghubungi masyarakat dan mengaku pegawai suatu instansi kemudian meminta membayar sejumlah uang.
Sementara itu, Dr Friderica Widyasari Dewi SE MBA Kepala Eksekutif Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK berharap, setelah kegiatan ini para peserta bisa lebih cerdas dalam mengelola keuangan serta mampu memberikan edukasi kepada masyarakat lainnya tentang investasi keuangan yang aman dan legal.
Friderica mengatakan, para wanita agar melek keuangan dan cerdas finansial, sehingga dalam keuangan agar memanfaatkan produk dan jasa keuangan resmi sehingga bisa mewujudkan kesejahteraan keluarga.
“Sangat penting bagi para ibu-ibu untuk mengingatkan anak-anaknya karena saat ini sangat marak kasus penipuan online, investasi bodong serta game online yang dapat merugikan keluarga,” ujarnya.
Narasumber kedua, Ketua TP PKK Kalsel yang juga istri Gubernur Kalimantan Selatan, Raudhatul Jannah, menyampaikan perlunya penguatan pemberdayaan para wanita dalam pengelolaan keuangan, sehingga bisa mengantisipasi berbagai kasus penipuan online yang marak saat ini.
Hal senada diungkapkan Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor, literasi keuangan memang harus digencarkan karena sekarang banyak masyarakat yang menjadi korban penipuan seperti pinjaman online dan investasi bodong.
"Kami sangat mendukung dengan kegiatan OJK ini, apalagi sasarannya adalah wanita terutama ibu-ibu yang perannya sangat penting dalam mengatur keuangan keluarga," tutur Sahbirin.(fs/ak)