WAWANCARA: Ketua Asosiasi Gula Bersatu Kalsel H Aftahuddin - Foto Dok |
HABARDIGITAL.COM, BANJARMASIN - Ketua Asosiasi Gula Bersatu Kalsel H Aftahuddin mengaku was-was pada awal tahun mendatang, penyebab nya stok gula rafinasi di Banua terjadi kekosongan.
Kekosongan sendiri dikarenakan sudah berakhirnya izin impor gula rafinasi dari pabrik pengolahan yang biasanya rutin menyuplai pasokan gula rafinasi ke Kalsel.
"Izin impornya berakhir akhir tahun ini. Memang sudah diurus perpanjangan izinnya dan semoga bisa selesai paling lambat januari, kalau tidak kita bisa kekosongan stok gula rafinasi pada awal tahun nanti," ungkapnya, Selasa (29/12/2020).
BACA JUGA: Garansi Rangka Motor Jadi 5 Tahun, Pengguna Motor di Kalsel Makin Yakin Pakai Yamaha
Pasokan gula rafinasi sangatlah diperlukan untuk memenuhi kebutuhan UMKM dibidang kuliner. Apalagi di momen awal tahun biasanya kebutuhannya meningkat karena momen libur natal dan tahun baru.
ILUSTRASI: Stok gula di gudang - Foto Dok |
Biasanya setiap bulannya kebutuhan gula rafinasi untuk UMKM mencapai 5.000 Ton. Permintaannya akan meningkat tajam saat momen Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
"Kalau kosong gula rafinasinya, UMKM ini bisa beralih memakai gula kristal putih yang biasanya dipakai oleh masyarakat umum. Jika itu terjadi bisa membuat stok gula kristal putih berkurang dan membuat harganya naik dipasaran," tambahnya.
Terkait pasokan gula sekarang, baik untuk UMKM maupun masyarakat umum masih cukup sampai akhir tahun mendatang. Ada kurang lebih 1.500 Ton stok gula digudang distributor dengan harga jual Rp11.600 Perkilogram.
"Itu stoknya berjalan, artinya akan terus ditambah oleh pabrik pengolahan gula di daerah Jawa Timur maupun Makassar," tukasnya.(af/ak)