HABARDIGITAL.COM, BALANGAN - Bupati Balangan H. Abdul Hadi menyampaikan apresiasi kepada OJK atas dipilihnya Desa Balida sebagai pilot project Ekosistem Keuangan Inklusif, serta akan mendukung penuh untuk terus bekerjasama dengan OJK agar dapat memberikan literasi keuangan yang baik bagi warga perdesaan.
“Program Ekosistem Keuangan Inklusif akan mengoptimalkan potensi yang ada di Perdesaan yaitu potensi alam, budaya, sosial, dan finansial yang akan dikembangkan melalui ketersediaan akses keuangan dari berbagai sektor jasa keuangan seperti perbankan, asuransi, dan pasar modal” kata Bupati Balangan H.Abdul Hadi dalam sambutannya, Minggu (22/10/2023).
Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk jasa keuangan, meningkatkan volume transaksi, meningkatkan sirkulasi uang, dan mendukung pertumbuhan ekonomi Kabupaten Balangan.
BACA JUGA: OJK Regional 9 Kalimantan Dorong Peningkatan Literasi & Inklusi Keuangan Masyarakat Pedesaan
Bupati juga mengatakan salah satu visi misinya dalam pengembangan desa yang memiliki tujuan untuk merancang pertumbuhan ekonomi yang berfokus pada sektor pertanian, perkebunan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Alhamdulillah, pada tahun 2023, kami sudah melihat perkembangan dalam penataan Kota Balangan, dengan tujuh proyek penataan kota yang sedang dalam proses pelaksanaan," ungkapnya.
Ia menambahkan pembangunan desa juga mencakup inisiatif di sektor pertanian, seperti pembangunan 436 jalan usaha tani dan jalan produksi. Selain itu, untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Balangan.
"Pemkab Balangan bersama Bank Kalsel dan BPR meluncurkan program Sanggam Babungas atau Bausaha Bebas Bunga dan Biaya Administrasi. Program ini tidak hanya unik tetapi juga sangat diminati oleh masyarakat, yang dapat mengajukan pinjaman hingga maksimal Rp50 juta tanpa biaya tambahan. Hingga saat ini, dana sebesar 4 miliar rupiah telah diluncurkan untuk program ini, "ucap Bupati Balangan.
BACA JUGA: Pelatihan Bermanfaat dari Srikandi Kalsel, Bagus Untuk Kesehatan dan Bisa Dapat Cuan
Sementara BPR setempat juga turut berperan dalam inisiatif ini, memungkinkan pinjaman hingga maksimal Rp20 juta perorang dengan alokasi dana sebesar 4 miliar rupiah pada tahap awal.
Abdul Hadi juga menyebutkan pembicaraan dengan PT Adaro yang berkomitmen untuk berkontribusi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pengembangan UMKM. Dana CSR ini diharapkan akan segera disalurkan melalui Bank Kalsel dengan tambahan dana sebesar 4 miliar rupiah untuk mendukung UMKM di masyarakat.
"Diharapkan bahwa program pinjaman tanpa bunga ini akan mendorong UMKM untuk lebih giat dalam mengembangkan usaha mereka," pungkasnya.(rza/ak)