Terkoneksi My Pertamina, Nelayan di Aluh-Aluh Kini Bisa Nikmati BBM Bersubsidi, Tak Lagi Sulap Oli Bekas

 

PERESMIAN: SPBU Nelayan diresmikan Kementerian Kelauatan dan Perikanan RI - Foto Dok

HABARDIGITAL.COM, BANJARMASIN - Berdirinya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Nelayan yang dikelola oleh PT Gas Borneo Anugerah di Kecamatan Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalsel, menjadi angin segar bagi para nelayan yang berada disekitar wilayah tersebut.

Pasalnya, SPBU Nelayan yang diresmikan secara langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono, memberikan kemudahan bagi para nelayan memperoleh Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar.

Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu perwakilan nelayan dari kelompok Koperasi Saka Samban Desa Aluh - Aluh Kecil Muara, Abdul Hakim. Dia mengaku sangat bersyukur dan gembira dengan hadirnya SPBU Nelayan ditempat mereka. 

Dirinya pun mengaku tidak perlu lagi harus susah-susah mencari BBM Bersubsidi karena sudah bisa mendapatkannya di SPBU Nelayan. Selama ini para nelayan membeli solar ke tengkulak dengan harga yang mahal. Terkadang dia dan para nelayan lainnya menggunakan oli bekas untuk dicampur dengan bahan bakar solar agar dapat mensiasati penghematan biaya. Tak ayal hal tersebut bisa beresiko terhadap usia mesin yang bisa cepat rusak.


"Kalau beli BBM diluar atau tengkulak harganya paling murah Rp13 ribu. Kalau disini harganya tentu jauh lebih murah dan standar Pemerintah," ucapnya.


DERMAGA: Akses langsung di bantaran sungai dengan SPBU Nelayan - Foto Dok

Hakim juga menyarankan kepada pengelola atau pihak terkait agar bisa terus memantau operasional SPBU Nelayan ini, khususnya terkait dengan stoknya, walaupun didukung adanya kartu khusus yaitu Kartu Pelaku Usaha Perikanan (KUSUKA) bagi nelayan saat ini, tentunya seiring waktu jumlah nelayan akan bertambah, maka otomatis kebutuhan akan BBM akan meningkat.

"Maka kami juga memohon pihak terkait bisa mengontrol hal tersebut, agar kebutuhan nelayan akan BBM bisa terpenuhi terus sesuai penggunaannya," tuturnya.

Sementara itu, Zaenal Muttaqin yang berprofesi sama dengan rekannya Abdul Hakim juga mengapresiasi keberadaan SPBU Nelayan di Kecamatan Aluh - Aluh, menurutnya ini merupakan solusi agar tak kesulitan lagi mendapatkan solar bersubsidi.

"Jika pasokan solar lancar saya bersama nelayan lain masih bisa melaut. Namun, jika pasokan tersendat, mereka pun tidak bisa berbuat apa-apa. Selain jaraknya jauh, tak jarang kalau beli diluar harus antre berjam-jam, kalau misal ada disini kan enak, belinya dekat dengan dermaga dan sangat memudahkan nelayan," jelasnya.

Zaenal berharap, adanya SPBU Nelayan ini bisa didukung dengan pasokan yang lancar, sehingga bisa terus mencari ikan di laut. Dia juga meminta agar ada pengawasan dari pihak terkait, sehingga solar subsidi yang diberikan pemerintah ke nelayan bisa tepat sasaran. 

"Semoga ketika beroperasi pasokan bisa lancar, sehingga kami bisa terus mencari ikan di laut, tidak berpikir lagi besok cari ada solar atau tidak. Dan yang paling penting tentu yang beli harus nelayan, jangan sampai bukan orang nelayan tapi belinya di sini juga," jelasnya.

WAWANCARA: Executive General Manager Patra Niaga Regional Kalimantan M Taufiq Setyawan saat menghadiri peresmian SPBU Nelayan - Foto Dok

Menanggapi hal tersebut, PT Pertamina Patra Niaga berkomitmen terus memberikan kemudahan kepada seluruh warga, khususnya kepada para nelayan di Kecamatan Aluh-Aluh tersebut.

"Kita pastikan, BBM subsidi ini dinikmati pihak yang tepat, dimana setiap jenis kapal sesuai dengan peruntukannya, dan dengan digitalisasi langsung terkoneki QR Code My Pertaminan, pastikan subsidi tepat sasaran bisa berjalan,” ungkap Executive General Manager Patra Niaga Regional Kalimantan M Taufiq Setyawan saat menghadiri peresmian SPBU Nelayan tersebut.

Adapun dengan diresmikannya SPBU Nelayan di Kecamatan Aluh-Aluh maka jumlah SPBU Nelayan di Provinsi Kalsel berjumlah 8 buah. Bahkan rencananya akan ditambah lagi 2 buah SPBU Nelayan pada tahun 2023 ini.

"Untuk BBM Bersubsidi yang kita salurkan di SPBU Nelayan di seluruh Kalsel berjumlah 11.000 kilo liter. Khusus untuk SPBU Nelayan di Kecamatan Aluh-Aluh ini jumlahnya mencapai 400 Kilo Liter pertahun dengan penyaluran kepada 1.300 kapal," bebernya.

Hadirnya SPBU Nelayan ini bagi Pertamina adalah sebuah upaya pihaknya bersama instansi terkait untuk bisa mewujudkan sila ke 5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Karena dengan hadirnya SPBU Nelayan ini maka nelayan bisa mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan BBM Bersubsidi dengan mudah dan harga murah," tuturnya.

Ia berharap kepada masyarakat, pemerintah dan pengelola untuk bersama-sama menjaga operasional SPBU Nelayan sehingga tujuan utama meningkatkan kesejahteraan nelayan dapat tercapai.

"Terimakasih pemerintah pusat dan daerah atas perizinan pembangunan SPBU ini, mohon dukungan untuk dapat nantinya bakal meningkatkan akses menuju SPBU Nelayan ini," tukasnya. (fsl/akh)

Lebih baru Lebih lama