TRADISI: Terjadi saling lempar batang suli antara penumpang kapal dan rombongan yang berada di pelabuhan - Foto Dok |
HABARDIGITAL.COM, KUALA KAPUAS - Masyarakat memadati kawasan Pelabuhan Danae Mare untuk menyaksikan tradisi adat Laluhan dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-217 Kota Kuala Kapuas dan HUT ke-72 Pemkab Kapuas, Selasa (21/3/2023).
Terlebih, kegiatan tersebut sempat vakum beberapa tahun terakhir ini, karena pandemi covid-19 sehingga kembali digelarnya acara ini cukup dinanti masyarakat Kapuas khususnya.
Dimulainya Laluhan saat sejumlah kapal yang dihias membawa perwakilan unsur Forkopimda, Camat Kapuas Hilir, Lurah, tokoh masyarakat, tokoh adat, pemuda dan lainnya berlabuh dari pelabuhan Sei Pasah, Kecamatan Kapuas Hilir menuju ke Pelabuhan Danau Mare.
Setibanya di Pelabuhan Danau Mare itulah, sudah ditunggu oleh Bupati Kapuas, Ben Brahim S Bahat dan Wakil Bupati HM Nafiah Ibnor bersama unsur Forkompimda, kepala SOPD dan lainnya.
Begitu kapal mulai merapat ke pelabuhan itulah terjadi saling lempar batang suli antara penumpang kapal dan rombongan yang berada di pelabuhan.
Momen itulah puncak tradisi Laluhan yang mana masyarakat nampak juga bersemangat menyaksikan dan sebagian mengikuti aksi lempar batang suli yang telah disiapkan, sehingga berlangsung meriah.
Laluhan sendiri merupakan tradisi adat Suku Dayak di Kuala Kapuas, yang menggambarkan betapa gigihnya mereka dalam mempertahankan wilayah dari gangguan musuh.
Upacara laluhan juga menyimbolkan kegigihan warga Kota Kuala Kapuas memerangi kemiskinan dan keterbelakangan, sehingga menjadi masyarakat yang maju dan sejahtera.
Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat mengatakan kegiatan ini dilaksanakan setiap hari jadi Kota Kuala Kapuas setiap tahun dilaksanakan, ini wujud selalu ingat dengan budaya dan seni daerah.
"Juga ke depan, harapannya dapat terus dipromosikan kegiatan ini, sehingga dapat dikenal dan suatu saat dapat menjadi tujuan wisata," kata Ben Brahim.
Ke depan diharapkannya dapat dikemas rangkaian acara seperti ini, sehingga orang-orang tertarik untuk datang ke Kapuas.
"Kebudayaan seperti ini mesti kita lestarikan terus-menerus agar diwariskan kepada generasi muda. Karena mengandung nilai-nilai semangat perjuangan," pungkasnya. (sur/fsl)