SAMBUTAN: Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra - Foto Dok |
HABARDIGITAL.COM, MALANG - Pertamina melalui PT. Pertamina Patra Niaga, terus melaksanakan perluasan penerapan implementasi secara menyeluruh (Full Cycle) Program Subsidi Tepat untuk pembelian Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar Subsidi dengan menggunakan QR Code dan pemekaran outlet LPG 3kg melalui program One Village One Outlet (OVOO) atau Satu Desa Satu Outlet.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra, menyampaikan kedua program utama subsidi tepat tersebut saat ini tengah digencarkan pihaknya agar mempercepat pemerataan energi bagi masyarakat.
"Memang untuk pembelian BBM subsidi menggunakan QR Code, sejak Juli 2022 dibuka pendaftaran belum terealisasi dengan baik. Rencananya Maret minggu pertama dan mulai awal Februari lalu sudah dijalankan di Kalsel dan Kalteng dengan mulai uji coba full cycle subsidi tepat menggunakan QR Code untuk solar subsidi," ujarnya di sela kegiatan Gala Dinner Media Gathering yang juga dihadiri Manager Media & Stakeholder Management Subholding Commercial & Trading, Murti Dewi Hani, Rabu (22/2/2023) malam.
Sementara, untuk Pertalite, lanjut Arya, belum dilakukan di seluruh Kalimantan karena masih menunggu regulasi dan revisi dari Peraturan Presiden (Perpres).
"Jadi subsidi tepat QR Code ini kami hanya mengimplementasikan apa yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah melalui BPH Migas," terang Arya.
Kemudian, kata dia, yang kedua adalah program One Village One Outlet (OVOO) atau Satu Desa Satu Outlet. Dimana program OVOO ini merupakan pemekaran outlet LPG 3kg untuk menyediakan LPG hingga ke seluruh kecamatan dan desa/kelurahan di Indonesia.
OVOO LPG hadir untuk menjawab tantangan akses energi yang sama agar dapat dinikmati semua lapisan masyarakat di daerah pelosok atau 3T (Terluar, Terpencil dan Tertinggal). Melalui OVOO Pertamina akan terus memperluas infrastruktur penyaluran LPG 3 kg hingga ke seluruh pedesaan, agar lebih mudah terjangkau dan mendorong pertumbuhan ekonomi desa.
"Karena di Kalimantan masih sangat minim, maka ke depan target kami adalah dengan adanya lembaga penyalur tambahan, masyarakat di Kalimantan bisa mendapatkan LPG secara mudah. Kami ingin antrean solar dan pemerataan penyaluran LPG di Kalimantan jadi lebih baik," sebutnya.
Pada kesempatan itu, Arya juga menyampaikan pentingnya peran media dalam menginformasikan kebijakan-kebijakan pemerintah bersama Pertamina kepada masyarakat.
"Kami juga membutuhkan bantuan teman-teman media untuk memberikan informasi jika ada permasalahan distribusi bbm di daerahnya, seperti antrean solar atau bahkan SPBU yang melakukan penyelewengan solar. Jika ada, buat saja beritanya, nanti link pemberitaan bisa disampaikan kepada kami agar bisa ditindaklanjuti. Karena kami butuh bukti untuk menindak "SPBU-SPBU" terkait. Jadi, peran teman-teman media adalah sebagai partner strategis kami," tandasnya. (fsl/akh)