MERCHANT QRIS: Pentol keliling Arif, tersedia transaksi pembayaran QRIS - Foto Dok |
HABARDIGITAL.COM, BANJARMASIN - Berangkat dari sebuah desa di pulau Jawa menuju Kalimantan, Arif memberanikan diri untuk beradu nasib dalam mencari rezeki demi menyambung hidupnya.
Singkat cerita, Arif menopang hidup dengan berjualan pentol bakso keliling dengan gerobak selama 8 tahun ikut dengan seorang bos yang ia kenal sewaktu datang ke Banjarmasin dan tinggal di Komplek Bulokindo Sultan Adam, Banjarmasin.
Malang malintang dirinya mengikuti kata hati nurani untuk mencari tempat berjualan yang ramai dengan aktivitas masyarakat, terlebih kalau ada even atau hiburan dan lain sebagainya. Tak ayal Arif mengaku kadang pas lagi apes, ditegur petugas Satpol PP setempat yang dianggap melanggar peraturan saat menjajakan jualannya karena menempati tempat yang dilarang.
"Padahal pas lagi laku-lakunya konsumen beli, banyak cerita suka dan duka hidup saya," katanya sambil tertawa.
Ketika sedang makan pentol bakso jualannya, Saya melihat ada yang berbeda dari atas gerobak Arif. Ternyata dagangan pentol bakso Arif telah terdaftar di merchant Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dengan nama ' Pentol Asiek'. Adanya merchant QRIS tersebut artinya, pembeli dapat dengan mudah melakukan pembayaran dengan memindai kode QR.
Arif mengaku, sudah kurang lebih hampir 5 bulan memiliki merchant QRIS. Merchant QRIS tersebut ia peroleh sewaktu berjualan di depan salah satu kantor Bank di Banjarmasin dan ditawarkan untuk membuat merchant QRIS. Awalnya Ia bingung dan tidak tahu sama sekali apa itu QRIS, sebelum alhirnya dijelaskan dengan detail oleh karyawan pihak Bank.
PEMBAYARAN: Merchant QRIS diberi nama ' pentol asiek' - Foto Dok |
Arif merasakan manfaatnya setelah mempunyai merchant QRIS, banyak kemudahan melakukan transaksi pembayaran dengan QRIS, salah satunya pembayaran pembeli atau konsumen menjadi lebih cepat, sehingga dapat meningkatkan jumlah transaksi, karena waktu tunggu untuk melakukan pembayaran yang berkurang.
"Pembayaran lebih mudah karena dapat dilakukan hanya dengan memindai (scan) kode QR dan tidak perlu repot mencari uang kembalian, selain itu merchant dan pengguna pasti paham betapa amannya transaksi menggunakan QRIS. Juga, kita tidak perlu khawatir mendapat pembayaran atau kembalian uang yang masih diragukan keasliannya," ungkap Arif.
Bahkan kata Arif keandalan transaksi dengan QRIS dapat dilakukan kapan saja tanpa batasan jam operasional dan di mana saja. Dengan adanya QRIS, urusan perhitungan uang masuk lebih aman dan akan sangat membantu bagi Arief untuk laporan kepada juragannya.
"Proses transaksi yang lebih aman, terpantau, mudah, dan memberi kesempatan pembayaran yang lebih luas bagi konsumen seandainya tidak mempunyai uang tunai, otomatis pendapatan semakin meningkat walau tidak signifikan," tuturnya.
Sebagaimana kita ketahui bersama, sekarang QRIS dapat digunakan tidak hanya di Indonesia saja, melainkan juga lintas negara. Sejak diluncurkan Bank Indonesia, QRIS berperan penting dalam digitalisasi bisnis terutama bagi UMKM.
“Nah walau penggunaan QRIS sudah mendunia, namun saya juga terkadang sudah mengetahui atau hafal dengan wilayah setempat yang berpotensi para konsumennya menggunakan pembayaran dengan QRIS, kebanyakan sih didekat perkantoran. Tapi Saya optimis semakin banyak para pedagang seperti saya menggunakan merchant QRIS apalagi sampai memasuki kawasan pemukiman, maka akan lebih banyak lagi masyarakat yang tahu akan QRIS,” tukas Arif. (fsl)