SAMBUTAN: Ketum PPP Suharso Monoarfa - Foto Nett |
HABARDIGITAL.COM, JAKARTA- Anggota Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Usman M Tokan mengatakan masih menunggu respons Ketum Suharso Monoarfa terhadap surat permintaan pengunduran diri kedua yang telah dikirimkan.
Ia menegaskan majelis pertimbangan akan melakukan langkah berikutnya jika tidak kunjung mendapatkan jawaban.
"Kalau tidak merespons, kita tunggu saja. Pasti akan ada langkah-langkah berikutnya, karena pimpinan majelis akan melakukan pertemuan secara terus menerus untuk mengambil langkah-langkah penyelamatan partai," kata Usman saat dihubungi, Rabu (31/8/2022) lalu.
Ia pun menanggapi ucapan Suharso yang menyebut surat tersebut tak sesuai dengan mekanisme partai. Menurutnya, penetapan Suharso Monoarfa dulu sebagai pelaksana tugas (plt) ketua umum pun hanya berdasarkan fatwa Ketua Majelis Syariah PPP Maimoen Zubair.
Artinya, menurutnya mekanisme yang sama bisa dilakukan untuk meminta pengunduran diri Suharso.
"Dia menjadi plt itu dasarnya apa? Dulu itu, Pak Suharso itu bisa naik menjadi plt ketum hanya berdasarkan fatwa ketua majelis syariah, Mbah Maimoen, hanya berbicara bahwa sudah plt-nya dikasihkan saja ke pak Suharso Monoarfa," jelasnya.
Usai fatwa yang dikeluarkan Mbah Maimoen, pengurus partai pun melakukan proses sesuai dengan mekanisme partai. Usman menyebut para pengurus menerima keputusan Mbah Maimoen sebagai Ketua Majelis dengan lapang dada.
"Sekarang malah beliau bersikap seperti itu, padahal majelis ini sudah dengan cara yang sangat santun meminta yang bersangkutan untuk mengundurkan diri," ujarnya.
Lebih jauh, dirinya mengaku pihaknya telah melakukan berbagai upaya sebelum mengirimkan surat permohonan pengunduran diri pada Suharso, salah satunya menggelar agenda tabayyun.
Lewat agenda itu, Suharso dimintai keterangan dan klarifikasi atas persoalan personal yang menjadi konsumsi publik.
"Jawaban dari beliau adalah segera menyelesaikan berbagai persoalan yang sekarang sedang dihadapi. Tapi kan dinamika politiknya kita lihat sendiri, gejolaknya bertambah, bukan malah berkurang kan," tambahnya.
Karena itu, tiga pimpinan majelis pun mengambil sikap dan meminta Suharso mengundurkan diri. Diketahui, Ketua Majelis Syariah DPP PPP Mustofa Aqil Siraj, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhamad Mardiono, serta Ketua Majelis Kehormatan DPP PPP Zarkasih Nur mengirimkan surat itu pada Senin (22/8/2022) lalu.
Ia pun berharap Suharso berbesar hati untuk melepaskan jabatan sebagai ketua umum. Terlebih, selama ini gejolak yang terjadi di internal partai ka'bah itu merupakan dampak dari permasalahan pribadi Suharso.
Mulai dari dugaan gratifikasi yang dilaporkan kepada KPK hingga kegaduhan akibat pidato Suharso yang menyebut amplop untuk kiai sebagai benih korupsi.
"Kita berharap beliau sadar betul untuk kepentingan partai ke depan, kami berharap beliau legawa untuk mengundurkan diri," tukasnya.(CNNIndonesia/Fsl)